Sebuah Puisi — Aroma Malam

Aromamu menggambarkan Malam, 
Gerimis yang bersembunyi pada Puri
Berwujud Aku.
Kujejaki setiap mimpi yang menggenang
Di tubuhmu.
Sampai ketika kau tenggelam bersama
Kebisuan.

Kau katakan “Mengapa terdapat api membanjiri
Kenanganmu?”
“Mengapa sudah tidak ada namaku di setiap bukit – bukit
Di wajahmu?”

“Berakhirlah setiap tinta pada awan yang merindukan
Kehadiranku,” Tulisku pada selesa Kematian yang menghampirimu.